Drumer grup band Slank, Bimbim
mengungkapkan jika dia kurang senang dengan RBT. Sebagai seorang musisi
dia merasa kreativitasnya
akan sia-sia jika hanya dirilis dalam bentuk
RBT yang hanya didengarkan 30 detik saja.
"Gue kurang suka sama
bisnis RBT sebenarnya, karena itu cuma 30 detik doang, lagu cuma
didengerin segitu," ujarnya saat dijumpai di acara Slank Sabotase I-Radio, Sarinah Building, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Dampak
dari RBT ini juga berpengaruh pada musisi yang saat ini lebih senang
merilis single dibandingkan album. Jika hal ini dibiarkan lama-kelamaan
akan membunuh kreativitas dari musisi tersebut.
"Itu efek
dari industri karena gak ada tempat lagi untuk menjual karya mereka. Ini
jadinya membunuh kreativitas karena yang menggiurkan cuma RBT. Jadi
bikin lagu yang bagus di reff doang. Itu efek dari hukum yang kurang
berfungsi," terangnya.
Menyikapi hal ini, Slank tak merasa tersaingi apabila pasar lebih memilih ini. Meski Slank juga menggunakan RBT, namun dia tetap membuat karya di albumnya yang tak kalah bagus.
"Itu efek dari kapital ya, permintaan banyak, ya makanya mereka akan melakukan itu. Mungkin Ku Tak Bisa itu ngetop banget ya RBT nya, tapi kita juga ada 9 lagu lagi didalamnya yang bisa kita banggain juga," tukasnya. (kpl/ato/faj)
Sumber
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/slankl-rbt-bunuh-kreativitas.html