Pemerintah China melarang tayangan iklan di sela-sela acara televisi sebagai bagian dari reformasi kegiatan kebudayaan.
Sehingga mulai 1 Januari 2012, seluruh acara drama televisi yang
berdurasi 45 menit harus 'bersih' dari iklan. Kebijakan ini diumumkan
situs resmi Badan Pengawas Radio, Televisi dan Film China (SARFT).
SARFT mengatakan peraturan ini diperkenalkan sebagai bagian dari
cara pandang baru terhadap kebudayaan sesuai dengan hasil rapat Partai
Komunis China Oktober lalu.
Dalam pertemuan itu, para pemimpin senior partai mengatakan mereka
ingin mengembangkan sebuah kebudayaan sosialis, meski tidak merinci
seperti apa itu kebudayaan sosialis.
"Radio dan televisi adalah mulut partai dan rakyat China, sebuah
garis depan penting propaganda dari sisi budaya," demikian pernyataan
SARFT.
Sementara itu, seorang juru bicara SARFT kepada kantor berita Xin
Hua mengatakan tujuan aturan ini adalah untuk membuat televisi sebagai
media penyampai kepentingan dan aspirasi rakyat.
"Dalam jangka panjang, aturan ini akan membantu drama televisi untuk
berkembang dengan lebih sehat," kata juru bicara yang enggan disebut
namanya itu.
Meski pemerintah tak menjelaskan secara gamblang yang dimaksun
dengan kebudayaan sosialis, satu hal yang mudah dipahami bagi para
pengelola televisi adalah merosotnya pendapatan mereka.
Juru bicara televisi satelit Hunan mengatakan aturan baru ini terbit
tak lama setelah stasiun televisi ini menandatangani kontrak iklan
dalam jumlah besar untuk tahun depan.
"Para pengelola televisi di seluruh China pasti akan kesulitan tidur saat ini," kata juru bicara itu.
"Pemerintah benar-benar mengambil kehidupan kami jika melarang iklan
komersial ditayangkan di sela-sela acara televisi yang paling banyak
ditonton," ujar seorang pengelola televisi China.
Belanja iklan televisi di China tahun lalu mencapai 500 miliar yuan atau sekitar US$78 miliar.
Bahkan harga satu slot iklan dalam acara berita malam di China
Central Television -stasiun televisi terbesar di China- berharga 440
juta yuan untuk kontrak delapan bulan.
Namun, semua kegiatan budaya termasuk program televisi selalu berada di bawah pengawasan Partai Komunis.
Beberapa bulan lalu, pemerintah memerintahkan sebuah stasiun
televisi swasta menghentikan program pencarian bakat Super Girl yang
sangat populer.
Sumber
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/29/280011/39/6/China-Larang-Iklan-Selingi-Acara-TV