Senyum Nesbit terus tersungging membayangkan tubuhnya dengan ginjal baru. Ia tak sabar bertemu dengan sosok pendonor berhati mulia yang rela memberikan ginjal untuknya.
Usahanya mencari tahu identitas pendonor justru membuat Nesbit terkejut setengah mati. Sosok berhati mulia itu rupanya putri sulungnya yang masih berusia 18 tahun, Melody.
Sebagai ibu, ia tak ingin anaknya ikut merasakan penderitaan. "Saya sangat marah, bagaimanapun dia putri saya, saya rasa tidak ada orang yang mau menjalani operasi jika memang tidak harus," kata Nesbit, seperti dikutip dari orange.co.uk.
Melody mengajukan diri sebagai donor ginjal tanpa sepengetahuan ibunya. Ia mulai dengan melakukan serangkaian tes untuk memastikan ginjalnya cocok dengan ginjal sang ibu.
Keputusan mendonorkan ginjal untuk ibunya bulat. Ia ingin membalas pengorbanan ibunya saat melahirkan adiknya. Kala itu, dokter memeringatkan ibunya, jika nekat melanjutkan kehamilan akan menimbulkan risiko dialisis atau cuci darah hingga menemukan donor yang tepat.
Ibunya memilih menyelamatkan adiknya. Komplikasi ginjal pun terjadi dan sejak itu ibunya harus menjalani cuci darah untuk menyambung hidup. "Saya pikir ibu layak mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya," kata Melody.
Sang ibu terharu mendengar pernyataan putrinya. Ia menerimanya sebagai kado terindah. "Dia masih remaja, tapi pengorbanannya begitu besar. Aku belum pernah merasakan cinta tanpa syarat seperti ini," katanya.
Operasi transplantasi ginjal antara ibu dan anak itu akan berlangsung pekan depan. Butuh waktu selama beberapa pekan berikutnya bagi keduanya untuk menjalani pemulihan pascaoperasi.
Sumber
http://kosmo.vivanews.com/news/read/267463-kado-cinta-buat-ibu--ginjal