Minggu, 31 Maret 2013

Rangkuman Cerita Rakyat Legenda Danau Toba

Dengan maksud mengumpulkan kerang mutiara sebanyak mungkin sebagai hadiah pernikahannya dengan Tiur sang kekasih tercinta, Toba nekat melaut saat nelayan lain justru memilih tinggal dirumah karena cuaca buruk.

Namun biarpun pemberani dan punya semangat juang tinggi, Toba tidak dapat melawan kehendak alam. Hujan badai dan petir menghantamnya di tengah laut dan membuat perahu Toba pecah berantakan.

Untungnya, Toba masih selamat dan terdampar di sebuah pantai terkecil. Di tempat itu, ia bertemu dengan seekor ikan mas ajaib yang selain dapat hidup di laut juga dapat berbicara sebagaimana layaknya manusia.

Dengan bantuan ikan mas itu, Toba membuat sebuah rakit yang bisa membawanya ke kampung halaman. Sudah tentu, ikan mas sahabatnya juga dibawa sebagai hadiah tambahan untuk sang kekasih.

Tiba di kampung, Toba terkejut saat diberitahu Tiur sudah meninggal karena sakit-sakitan menunggu kepulangannya. Dalam keadaan putus asa ditinggal sang kekasih, Toba kemudian memutuskan untuk pergi merantau ke daerah lain sambil membawa serta ikan mas ajaibnya.

Belakangan, ikan mas itu menjelma menjadi gadis cantik rupawan untuk menghibur Toba yang terus dirundung malang. Oleh Toba, gadis itu diberi nama Mina. Keduanya kemudian menikah dan hidup rukun bahagia dengan seorang putra yang diberi nama Samosir.

Kebahagiaan seolah meliputi keluarga Toba dan Mina, namun semua tidak berlangsung lama. Suatu hari, Toba yang marah melihat kenakalan Samosir tanpa sengaja memaki sang putra dengan panggilan anak ikan.

Padahal, itu adalah pantangan yang tabu diucapkan oleh pria itu sesuai dengan kesepakatan bersama Mina. Akibatnya fatal, alam marah besar dan tiba-tiba turun hujan badai yang begitu dahsyat sehingga daratan tempat Toba berada langsung terendam.

Daratan tersebut akhirnya berubah menjadi danau besar, dan Toba yang tidak bisa menyelamatkan diri akhirnya mati tenggelam. Beruntung bagi Samosir, ia berhasil naik ke sebuah bukit.

Konon, danau tempat Toba tenggalamlah yang kini disebut Danau Toba, sementara Pulau Samosir adalah dataran bukit yang selamat dari bencana banjir dan merupakan tempat dimana Samosir tinggal dan menghilang.