Minggu, 12 Januari 2014

Cerita Rakyat : Legenda Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya



Legenda Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu Dalam Bahasa Inggris

( Cerita Rakyat Legenda Sangkuriang )
In West Java, Bandung regency precisely in recreation there is a very beautiful place that is Mount Tangkuban Perahu . Tangkuban Perahu means boat upside down . Named because its shape resembles an upside-down boat . It is said that according to folklore parahyangan mountain was indeed an upside-down boat . Here is his story .

Thousands of years ago , the land Parahyangan led by a king and a queen who only had a daughter . The princess named Dayang Sumbi . She was very pretty and intelligent , unfortunately she is very spoiled . One day when he was weaving on the porch of the palace , Dayang Sumbi feel weak and dizzy . He dropped to the floor of the yarn spun many times . When pintalannya fall for the umpteenth time Dayang Sumbi became angry and swore , she would marry whoever wants to get pintalannya it . Right after the words were spoken oath , comes a magical dog named Tumang and submit it to the hand spun Dayang Sumbi . So inevitably , in accordance with his oath , Dayang Sumbi should marry the dog .

Dayang Tumang Sumbi and live happily until they had a child in the form of a human child but have magic powers like his father . This child was named Sangkuriang . In its infancy , and accompanied Sangkuring a play by a dog named Tumang he knew only as faithful dog , not as a father . Sangkuriang grown into a handsome young man and gallant .

One day Dayang Sumbi sent his son to hunt deer with dogs for the purposes of any party . After a long search with no results , Sangkuriang feel hopeless , but he did not want to disappoint her mother . So he is forced to take a bow and aimed it at Tumang . When he arrived home he handed Tumang meat on her . dayanng Sumbi who thought it was venison meat , was elated over his success .

Soon after the party Dayang Sumbi Tumang remembered and asked her son where Tumang located. At first Sangkuriang feel scared , tapa finally he said what had happened to his mother . Dayang Sumbi became very angry , in a rage he hit Sangkuriang to pass out right on his forehead . For his actions that Dayang Sumbi expelled from the kingdom by his father . Fortunately Sangkuriang regained consciousness but her punches leave scars that are very wide in keningnya.Setelah adults , Sangkuriang went wandering to know the state of the outside world .

A few years later , Sangkuriang met a very beautiful woman . He immediately fell in love with the woman . The woman is his own mother , but they did not recognize each other . Sangkuriang proposed , Dayang Sumbi also accept gladly . The day before the wedding day , his fiancée while stroking hair , Dayang Sumbi see the wide scar on the forehead Sangkuriang , she finally realizes that she almost married his own son. Knowing that Dayang Sumbi try to thwart the marriage . After thinking hard he finally decides to propose marriage requirement which can not be granted by Sangkuriang . Condition is : Sangkuriang must create a dam that could cover the entire mountain, and make a boat to the dam down . All that must be completed before dawn .

Sangkuriang start working . Her love is so great on Sangkuriang gave him a strange power . Not to forget he also uses the power he got from his father to summon the jinn and help . With mud and water from the soil they stem rivers and springs . Sometime before dawn , Sangkuriang cut down a large tree to make a boat . When Dayang Sumbi see that Sangkuriang almost completed its work , he prayed to the gods to thwart their work and accelerate the coming of morning .

Rooster crows , the sun rises earlier than usual and Sangkuriang realized that he had been duped . With very angry he cursed Dayang Sumbi and kicking a homemade boat nearly so to the middle of the forest . The boat was there upside down , and formed Mount Tangkuban Perahu ( boat menelungkub ) . Not far from that place are the rest of the felled tree stump Sangkuriang , now we know him as the Mount stumps . Dams are made Sangkuriang cause the entire hill filled with water and formed a lake where Sangkuriang and Dayang Sumbi immerse yourself and not heard from again until now .



Arti Legenda Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu Dalam Bahasa Inggris
( Arti Cerita Rakyat Legenda Sangkuriang )


Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik.

Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.

Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.

Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.

Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.

Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.