Rabu, 08 Februari 2012

Beberapa Contoh Pribahasa

PRIBAHASA

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
 Artinya:  Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.


Bagaikan abu di atas tanggul.
Artinya:   Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Cacing hendak menjadi naga.
Artinya:   Orang kecil hendak menyama-nyamai orang besar-besar.

Dalam berselam, dangkal berjingkat.
Artinya:   Penghasilan yang sedikit itu dipada-padakan.

Elang terbang mengawan, agas hendak mengawan juga.
Orang miskin yang hendak meniru-niru perbuatan orang-orang kaya.

Fikir itu Pelita hati.
Fikiran suluh kebenaran.

Gadai terdorong ke pajak, sehari sebulan juga.
Perbuatan yang terlanjur, sekalipun sedikit akibatnya sama juga dengan yang besar.

Habis air setelaga, arang dibasuh tak putih.
Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

Iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat.
karena sayang akan perkara yang sedikit, tak tercapai apa yang dimaksudkan.

Jalan mati lagi dicuba, inikan pula jalan binasa.
Orang yang berani dan tidak memilih perbuatannya.

Kain panjang empat, ditarik ke atas ke bawah tak sampai.
Serba tak cukup (miskin).

Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.
Persahabatan yang sangat karib.

Madu satu tong jika rembes; rembesnya madu juga.
Jika asalnya naik, maka turunannya pun baik juga.

Nafsu-nafsu, raja di mata sultan di hati.
Menuruti kehendak hati sendiri.

Orang berbudi kita berbahasa, orang memberi kita merasa.
Setiap bantuan orang hendaklah kita kenangi

Pipih boleh dilayang, bulat boleh diguling.
Perkara yang sudah mendapat kata sepakat.

Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.
Usaha yang tidak berhenti pasti akan membuahkan hasil yang maksimal juga.

Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan.
Orang yang sedang berpura-pura di depan orang lain.

Tak ada pendekar yang tak bulus, tak ada juara yang tak kalah.
Bagaimanapun pandai seseorang ada kalanya membuat kesalahan.

Udang tak tahu di bungkuknya, orang tak tahu buruknya.
Orang yang tidak menyadari kesalahan sendiri.

Walau disepuh emas lancung, kilat tembaga tampak juga.
Bagaimana sekalipun diajar orang, yang biadab kelihatan juga perangainya yang kurang baik.

Yag bulat datang berguling, yang picak datang melayang.
Jika nasib baik bermacam-macam keuntungan datang sendiri.

Zikir-zikir saja jatuhkah rezeki jatuh dari langit?
Rezeki tidak datang dengan hanya berdoa